Surabaya (7/11). Perairan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjadi saksi sejarah bersuanya armada laut Indonesia dengan Rusia. TNI Angkatan Laut menyambut kapal selam milik Russian Navy (RN), RNS Ufa, dan kapal tunda RNS Alatau. Dua kapal tunda yang dioperasikan Pelindo Marine, KT. Subali II dan KT. Kresna 3116 dipercaya untuk melayani penundaan kedua tamu negara tersebut. Semoga Latihan Bersama Indonesia - Rusia, ORRUDA 24, bisa berjalan sukses. Demi peningkatan interoperabilitas dan kerja sama militer Negeri Garuda dan Negeri Beruang Merah.
Seperti dilansir dari Humas Penerangan TNI AL dan Kantor Berita Antara, menurut agenda RNS Ufa dan RNS Alatau akan berada di Surabaya hingga tanggal 10 November 2024 mendatang. Dan selama waktu tersebut Komandan , para perwira serta kru dari RNS Ufa akan berpartispasi dalam sejumlah kegiatan bersama personel Satsel Koarmada II. Diantaranya kunjungan memorial ke Monumen Nanggala, Subject Matter Expert Exchange (SMEE) Discussion, yakni ajang bertukar pengalaman dan pengetahuan antarkru kapal selam.
Kemudian welcome dinner, untuk mengenalkan budaya Indonesia sekaligus mempererat kebersamaan dan hubungan bilateral antara TNI AL dengan Angkatan Laut Rusia. Berikutnya kegiatan yang bersifat have fun yakni olahraga bersama , dan sebelum bertolak kembali ke Negeri Beruang Merah, para kru akan diajak mengenal sejarah kapal selam dan TNI AL di Surabaya lewat program City Tour.
Sementara itu dalam sambutan tertulisnya Danlantamal V menyampaikan, bahwa kunjungan persahabatan ini merupakan aktualisasi dari hubungan internasional antara TNI Angkatan Laut dan Russian Navy yang sejauh ini telah terjalin secara konsisten dan baik. Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan hubungan baik kedua negara kedepannya nanti.
Di tempat terpisah Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo menyampaikan kepada seluruh jajaran Satuan Kapal Selam TNI AL , agar senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap kegiatan submarine visit bersama kapal selam Rusia dalam upaya meningkatkan interoperabilitas dan kerjasama militer sebagaimana yang diperintahkan oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.