Surabaya (2/2) – Pada rangkaian kegiatan Bulan K3 Nasional 2024, PT Pelindo Marine Service (Pelindo Marine) menggelar Safety Drill di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jumat (2/2). Giat tersebut mencakup kegiatan penyelamatan orang terjatuh ke laut (man overboard), respon cepat penanganan tumpahan minyak (oil spill) yang dilakukan di atas Kapal Tunda Jayanegara 203, dan praktek pemadaman api (fire drill) di Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal milik Pelindo Marine.
Direktur Utama Pelindo Marines, Warsilan, dari Surabaya, menjelaskan bahwa kegiatan safety drill dilaksanakan secara rutin dan terjadwal untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi berbahaya. ”Safety drill kali ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pekerja, tetapi juga untuk memperbaiki prosedur penanganan kondisi darurat serta meningkatkan kesigapan dan keterampilan dalam menggunakan peralatan penanggulangan bahaya,” jelas Warsilan.
Senior Manajer SMMR Pelindo Marine, Dian Irawati, menjelaskan safety drill kali ini memiliki beberapa agenda. Pada kegiatan man overboard, kru kapal dilatih untuk merespons dengan cepat terhadap situasi seseorang yang terjatuh ke laut dengan aman. Kru Kapal Jayanegara 203 juga berlatih mengoperasian peralatan oil skimmer untuk membersihkan dan mengatasi tumpahan minyak dengan cara yang aman dan efisien. Sementara itu, fire drill dilaksanakan pekerja galangan kapal, yang bertujuan untuk menguji kesiapan dan respon cepat dalam menghadapi kebakaran. “Tujuan utama dari kegiatan safety drill ini yaitu untuk mempersiapkan personel agar siap bertindak dalam situasi darurat yang nyata, sehingga dapat mengurangi risiko cedera, kerusakan, dan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kejadian-kejadian gawat darurat,” ujar Dian.
Warsilan juga menambahkan, kegiatan safety drill merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan kesiapsiagaan terhadap kejadian gawat darurat. “Dengan menggelar Safety Drill, kami di Pelindo Marine memastikan bahwa keselamatan kerja menjadi prioritas utama setiap personel yang bekerja di atas kapal dan di darat, kesiapsiagaan ini tidak hanya melingkupi kesiapsiagaan peralatan, namun juga sumber daya manusia yang sigap menghadapi kejadian gawat darurat,” pungkas Warsilan.